Program KOTAKU Kabupaten Madiun

Program KOTAKU Kabupaten Madiun


Breaking


PROGRAM KOTA TANPA KUMUH ( KOTAKU ) KABUPATEN MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR • Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan • Lokasi Pendampingan Program Kotaku berada di Kecamatan Jiwan ( 14 Desa ) : Bukur, Bibrik, Bedoho, Grobogan, Jiwan, Kincang Wetan, Klagen Serut, Kwangsen, Metesih, Ngetrep, Sambirejo, Sukolilo, Teguhan, dan Wayut

Tuesday, January 15, 2019

Wujudkan Kawasan Asri dan Instagramable

PJP 9 10 wujudkan Kawasan Asri dan Instagramable


Dulur....mewujudkan lingkungan yang asri dan tentunya menarik adalah sesuatu yang di impikan oleh masyarakat RT 09 dan RT 10 Desa Bibrik di Kec. Jiwan Kab. Madiun. bagaimana tidak, dengan penuh kesadaran masyarakat membentuk Paseduluran Jalan Poros 9,10 atau sering di singkat PJP 9 10, PJP 9 10 ini adalah kelompok pemanfaat dan pemelihara kegiatan Pembangunan Jalan Paving dari dana APBD tahun 2018 yang di amanahkan ke LKM Makmur Sentosa Desa Bibrik Kec. Jiwan sebesar 100 juta dengan volume 170 m tentunya di dukung dengan Dana Desa untuk melanjutkan kegiatan pembangunan paving sesuai dengan perencanaan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya konsep Destinasi Wisata Edukasi dan Kuliner di Desa Bibrik.

Kegiatan PJP 9 10 membuat aturan bersama terkait dengan mewujudkan lingkungan yang asri dan menarik di daerahnya selain mengadakan pertemuan mereka juga membuat dana jimpitan sesuai dengan kesepakatan untuk pemeliharaan paving yang telah di bangun dari alokasi dana APBD Tahun 2018. Pot pot bunga yang berkarakter dan tentunya menarik plus instagramable serta taman taman kecil di di samping paving menjadi prioritas untuk mewujudkan lingkungan menjadi asri dan menarik para masyarakat baik didalam desa maupun di luar desa untuk berkunjung. Selain itu potensi yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut adalah edukasi budidaya lele dan budidaya jamur serta sentra kuliner olahannya baik lele maupun  jamur.

Inisiasi awal di bentuknya Paseduluran Jalan Poros 9 10 adalah masyarakat setempat dan Bapak Didik di tunjuk sebagai ketua PJP 9 10 yang merupakan warga setempat. Ini adalah langkah awal gerakan sadar lingkungan asri dan menarik dari sekelompok masyarakat dimana diharapkan menjadi Pioneer dan dapat diterapkan di kawasan yang lain di desa bibrik agar konsep Desa sebagai Destinasi Wisata Edukasi dan Kuliner dapat terwujud. Destinasi Wisata Edukasi budidaya Lele dan Jamur dan Sentra Kuliner Olahan lele dan Jamur, serta Ayam Panggang menjadi icon yang melekat pada Desa Bibrik.

Harapan Kolaborasi pendanaan menjadi hal yang wajib untuk di terapkan guna mewujudkan konsep tersebut. sementara pendanaan yang sudah terealiasi tahun 2018 adalah dari Dana APBD tahun 2018 dan Dana Desa. Upaya publikasi Kawasan sudah dilakukan di beberapa media baik cetak maupun televisi.

Kesimpulannya, dampak dari kegiatan pembangunan jalan paving yang di danai dari APBD Tahun Anggaran 2018 selain untuk menunjang pengembangan destinasi wisata edukasi dan kuliner di kawasan budidaya lele juga telah menumbuhkan semangat baru khususnya masyarakat sekitar lokasi kegiatan untuk ikut memelihara dan merawat hasil infrastruktur yang telah di bangun dengan membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Paseduluran Jalan Poros 9 10, serta semangat untuk menjadikan desanya menjadi salah satu tujuan destinasi wisata di kabupaten madiun. Harapan terbesar di saat konsep ini telah terealisasi 100% adalah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa bibrik.

Salam Seduluran dari kami untuk PJP 9 10 Desa Bibrik dan LKM Makmur Sentosa serta Pemerintah Desa Bibrik, Semangat wujudkan lingkungan Asri bebas dari " Kumuh " .

No comments:

Post a Comment