Program KOTAKU Kabupaten Madiun

Program KOTAKU Kabupaten Madiun


Breaking


PROGRAM KOTA TANPA KUMUH ( KOTAKU ) KABUPATEN MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR • Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan • Lokasi Pendampingan Program Kotaku berada di Kecamatan Jiwan ( 14 Desa ) : Bukur, Bibrik, Bedoho, Grobogan, Jiwan, Kincang Wetan, Klagen Serut, Kwangsen, Metesih, Ngetrep, Sambirejo, Sukolilo, Teguhan, dan Wayut

Wednesday, January 23, 2019

Semangat Belajar sebagai modal UPK dan Sekretaris LKM

Semangat Belajar sebagai modal UPK dan Sekretaris LKM


Dulur……Belajar menjadi sarana kita memahami suatu ilmu tidak terkecuali bagi UPK dan Sekretaris LKM dalam memahami baik pedoman maupun teknis pembukuan. Penguatan berkelanjutan menjadi salah satu solusi dalam memastikan pemahaman UPK dan sekretaris LKM terkait dengan pedoman dan teknis pembukuan, penguatan ini dapat dilakukan melalui coaching clinic, pelatihan, maupun forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM.


Peningkatan kapasitas melalui Coaching Clinic menjadi menu wajib bagi UPK dan Sekretaris yang di lakukan secara rutin oleh fasilitator ekonomi, sedang belajar bersama menjadi media yang menarik, karena melalui media tersebut selain UPK dan Sekretaris LKM mendapatkan penguatan kapasitas dapat juga sebagai tempat sharing pengalaman UPK dan Sekretaris dalam menyelesaian persoalan di lapang.


Dulur........Forum Belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM di 14 desa di kecamatan jiwan yang notabanenya adalah lokasi Program Kotaku secara rutin dilaksanakan tiap tanggal 5 di tiap bulannya. Penguatan kapasitas dan sharing pengalaman dalam menyelesaikan persoalan lapang menjadi agenda utama. Dalam satu momen pertemuan forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM ada salah satu UPK menyampaikan bahwa “ Belajar bersama ini sangat bermanfaat selain menjadi tempat sharing pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan, alternative solusi selalu kita dapatkan dari sharing pengalaman penyelesaian kemacetan desa yang lain “.


Semangat belajar UPK dan Sekretaris LKM patut di acungi jempol dulur.......dengan latar belakang pendidikan yang notabanenya bukan dari bidang akuntansi, mereka masih menyempatkan waktu untuk belajar pembukuan di sela sela pekerjaan utama di dalam keluarga. Forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM di beberapa kesempatan di hadiri oleh Bapak A. Rofiqi selaku Askot MK Cluster 3 Madiun dan Bu Dwi Susilowati selaku Tim Satker PIP Kabupaten Madiun, selain memberikan penguatan kapasitas mas Ro begitu sapaan akrab beliau juga memberikan ruang kepada UPK dan Sekretaris LKM untuk sharing pengalaman lapang baik pengalaman keberhasilan maupun permasalahan kegiatan pinjaman bergulir. permasalahan kemacetan pada kegiatan pinjaman bergulir menjadi diskusi yang "seksi" di forum tersebut.


Di akhir acara forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM, Mas Ro menyampaikan bahwa “ Keberhasilan Kegiatan pinjaman bergulir di tentukan oleh beberapa hal :  pertama, verifikasi kelayakan peminjam di lakukan dengan benar, kedua, Kelembagaan LKM yang kuat, ketiga, hubungan koordinatif dengan pemerintah desa berjalan dengan baik, ke empat, masyarakat memahami dengan baik terkait kegiatan pinjaman bergulir”.


Kesimpulannya, bahwa semangat belajar adalah modal utama UPK dan Sekretaris LKM dalam memahami pedoman dan teknis pembukuan. Penguatan kapasitas melalui coaching clinic, forum belajar bersama maupun pelatihan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Sharing pengalaman keberhasilan dan permasalahan pengelolaan kegiatan pinjaman bergulir menjadi media yang menarik dalam upaya penyelesaian permasalahan kegiatan pinjaman bergulir.


Sekian dulu dulur…..semoga menjadi manfaat dan dapat diterapkan dilapang, salam seduluran dari kami fasilitator kabupaten madiun

No comments:

Post a Comment