Program KOTAKU Kabupaten Madiun

Program KOTAKU Kabupaten Madiun


Breaking


PROGRAM KOTA TANPA KUMUH ( KOTAKU ) KABUPATEN MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR • Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan • Lokasi Pendampingan Program Kotaku berada di Kecamatan Jiwan ( 14 Desa ) : Bukur, Bibrik, Bedoho, Grobogan, Jiwan, Kincang Wetan, Klagen Serut, Kwangsen, Metesih, Ngetrep, Sambirejo, Sukolilo, Teguhan, dan Wayut

Friday, November 8, 2019

Kisah Inspiratif Ibu Paerah Penjual Jamu Keliling

Oleh 
Merlita Febriani
Faskel Ekonomi Tim Madiun 1


Mayoritas penduduk Desa Kwangsen Kec. Jiwan Kab. Madiun bermata pencaharian sebagai petani, sebagian masyarakat menjual olahan hasil pertanian maupun perkebunan untuk meningkatkan pendapatannya. Salah satu dari mereka adalah Ibu Paerah, Ibu 4 orang anak ini menekuni usaha berjualan jamu sudah 30 tahun, dari beliau masih berusia muda sampai dengan sekarang. Awalnya Ibu Paerah menjajakan hasil ramuan jamu nya dengan cara di gendong  di dalam keranjang dan berjualan ber jalan kaki keliling dari rumah ke rumah di desa Kwangsen saja, pada saat itu Ibu Paerah hanya bisa membawa sedikit hasil olahan jamu nya sehingga pendapatan yang di dapat kan oleh Ibu Paerah relatif sedikit dan rata rata per hari pendapatannya hanya Rp. 50.000,- saja karena hanya menggunakan fasilitas kranjang yang di gendongnya saja.

Seiring dengan berjalannya waktu Ibu Paerah mencoba menjual hasil olahan jamu tidak hanya di desa kwangsen tapi berharap bisa sampai ke luar desa kwangsen. Keterbatasan modal menjadi permasalahan yang dihadapi Ibu Paerah. Keinginan Ibu Paerah mendapatkan bantuan pinjaman modal tanpa jaminan, karena beliau tidak mempunyai asset yang bisa di jaminkan. Bersama dengan warga yang mempunyai permasalahan permodalan Ibu Paerah membentuk KSM yang diberi nama KSM Delima 3. Dengan bergabungnya menjadi anggota KSM, beliau berharap mendapatkan pinjaman modal dari UPK LKM Sejahtera Mandiri Desa Kwangsen. Beliau mendapatkan pinjaman modal dari UPK tanggal 28 Mei 2018 sejumlah Rp. 1.000.000,-  yang di pergunakan untuk membeli sepeda dan alat alat dapur guna menunjang hasil produksi olahan jamunya.

Aktivitas tiap pagi Ibu Paerah diawali dengan meramu hasil  aneka tanaman menjadi jamu. Resep jamu di warisi Ibu Paerah turun temurun dari keluarga nya yang ada di Kota Madiun. Ibu Paerah membuat ramuan jamu masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara di tumbuk sehingga  jamu olahan rasa nya ber beda dari penjual jamu lainnya . Jenis jamu yang biasanya di jual oleh Ibu Paerah yaitu beras kencur, kunyit asam, Suruh dan jamu pahitan. Dengan mengayuh sepedanya beliau mulai menjajakan hasil jamu olahan pada pagi hari  jam 08.00 – 10.00  dan sore hari pada  jam 16.00 – 17.00. Dengan tambahan Es batu atau tanpa Es batu beliau tawarkan kepada konsumen yang menjadi pelanggan setianya.


Dengan modal yang di pinjam dari UPK LKM Sejahtera Mandiri Desa Kwangsen, Ibu Paerah merasa terbantu karena kini bisa menggunakan sepeda untuk ber keliling dari desa ke desa karena sebelumnya ia harus menggendong botol berisi jamu dan berjalan kaki di desa Kwangsen saja. Ibu Paerah merasa bersyukur hanya butuh waktu 4 jam untuk menghabiskan 30 botol jamu yang ia bawa. Berkat kegigihan nya dalam menjajakan hasil olahan jamu nya kini pelanggan yang membeli jamu nya semakin bertambah. Penghasilan dari penjualan jamu Ibu Paerah yang sebelumnya hanya Rp. 50.000 per hari sekarang meningkat menjadi Rp. 180.000,- per hari. Dengan pendapatan per hari yang meningkat, alhasil Ibu Paerah bisa membayar angsuran di UPK dengan lancar dan bisa memenuhi kebutuhan sehari hari nya. 

No comments:

Post a Comment