Oleh
Ahmad Rofiqi
Askot MK Cluster 1 Madiun
Kelompok
Swadaya Masyarakat yang sering di sebut dengan KSM selalu di identikkan dengan
pelaksana dan pemanfaat kegiatan, contohnya KSM kegiatan Pinjaman Bergulir
adalah kelompok penerima manfaat pinjaman bergulir, KSM kegiatan infrastruktur merupakan
kelompok pelaksana kegiatan infrastruktur, begitupun KSM kegiatan sosial adalah
kelompok pelaksana kegiatan sosial. KSM adalah kumpulan orang yang menyatukan
diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu
adanya visi, kebutuhan dan kepentingan yang sama. Tujuan pembangunan KSM adalah
mewujudkan KSM KSM yang berdaya yang mampu memecahkan persoalan mereka secara
mandiri dan mampu mencapai tujuan melalui tindakan bersama.
KSM kegiatan
Pinjaman bergulir dalam satu kelompok terdiri dari anggota yang mempunyai usaha
yang berbeda ataupun usaha sejenis dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan
anggota kelompok. Pada umumnya dalam satu Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM )
masing masing individu mempunyai kemampuan yang berbeda beda sehingga perlu di
manage agar KSM mampu untuk bersaing dan mempunyai penghidupan yang
berkelanjutan (sustainable).
Kemandirian
KSM merupakan salah satu tujuan dalam Program Kotaku, dalam Program KOTAKU pengukuran
KSM dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu tahap Tunas, Tumbuh, dan Kembang.
Penilaian tingkatan kelompok tersebut meliputi adanya pertemuan rutin kelompok,
tingkat kehadiran saat pertemuan, agenda pertemuan, tabungan kelompok, adanya
aturan main kelompok, pengembalian pinjaman, pencatatan keuangan yang benar, rekening
kelompok aman, Mempunyai kegiatan dengan pihak luar, dan adanya pembahasan
terhadap perkara kritis yang di hadapi oleh kelompok. Dalam setiap tahapan
mempunyai syarat penilaian yaitu pada nilai berapa kelompok tersebut di katakan
kelompok tunas, kelompok tumbuh dan kelompok berkembang.
Kelompok yang
telah kembang adalah kelompok yang mempunyai managemen dalam mengatur
kelompoknya, sehingga mampu beradaptasi dan mampu mengatasi permasalahan
kelompok. Permasalahan kelompok bisa saja
timbul di awal kelompok berdiri saat KSM Tunas, saat kelompok tumbuh
maupun saat kelompok berkembang. Maka dari itu, pertumbuhan KSM tidak selalu
mulus, ada yang masih tunas kemudian mati, ada yang sudah tumbuh atau
berkembang kemudian mengalami kemunduran dan akhirnya mati. Sehingga perlu
adanya cara dan upaya agar kelompok ini bisa tetap bertahan dan suistanble.
Pengukuran
Perkembangan Kelompok KSM dalam Program Kotaku, selaian di lihat dari segi
intern (kekuatan kelembagaan) juga di lihat dari segi ekstern, yakni mempunyai
kegiatan dengan pihak luar. Banyak bentuk kegiatan dengan pihak luar yang bisa
dilakukan seperti kerjasama dalam hal modal, bahan baku, ataupun pemasaran dan
kerjasama dengan pihak luar.
KSM yang
mandiri dan berkategori kembang adalah salah satu ujung tombak dalam mewujudkan
konsep penghidupan berkelanjutan ( Sustainable Livelihood ), karena KSM yang
berkategori kembang akan mampu dan mudah dalam mengelola 5 sumberdaya ( Pentagonal Asset ) yaitu
sumber daya manusia, sumberdaya ekonomi, sumberdaya infrastruktur, sumberdaya
alam, dan sumberdaya sosial. sehingga KSM akan mampu membawa anggotanya serta
lingkunganya berbenah untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Dengan KSM
berkategori kembang, usaha akan lancar, yang berimbas pada kebutuhan tenaga
kerja yang secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan pendapatan
masyarakat serta kesejahteraan penghidupan yang lebih baik secara
berkelanjutan.
No comments:
Post a Comment