Oleh
: Merlita Febriani
Fasilitator
Ekonomi Tim Madiun 1 Kab. Madiun
Lambatnya pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu permasalahan yang menghambat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat. Masyarakat bisa di katakan sejahtera apabila bisa
mengatasi permasalahan nya khususnya masalah Ekonomi. Dalam masyarakat terdapat
kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi dan dan kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah. Masyarakat berpenghasilan tinggi mampu memenuhi
kebutuhan dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Sementara itu,
kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya meskipun kebutuhan yang paling mendasar.
Salah satu upaya yang dilakukan
oleh masyarakat Desa Bukur untuk mengatasi permasalahan khususnya di bidang
Ekonomi adalah dengan membentuk Kelompok yang menerapkan konsep Pengembangan
Penghidupan Berbasis Masyarakat atau dikenal dengan P2BM. konsep ini bertujuan
untuk membentuk kelompok yang mandiri dengan menerapkan Panca Sutra dalam
berkelompok. Panca Sutra yang dimaksud adalah lima aturan dasar dalam
berkelompok, Pertama adalah Rutin
Bertemu, dengan adanya rutinitas bertemu didalam kelompok diharapkan anggota
kelompok mampu menyelesaikan persoalan ekonomi yang tengah dihadapi, bertukar
ide kreatif dalam mengembangkan kelompok, yang tidak kalah pentingnya untuk
mempererat silaturahmi antar anggota kelompok. Kedua adalah Rutin Menabung, rutinitas inilah yang memang menjadi
tantangan terberat, bagaimana tidak, menyisihkan sebagian pendapatan untuk
ditabung, bagaimana bisa ? Untuk
mencukupi kebutuhan ja susah, apalagi untuk ditabung, Kesalahan cara berfikir
inilah yg sering tanpa kita sadari menjadi sebuah doktrin dalam diri kita,
seharusnya Sisihkan untuk ditabung bukan sisakan untuk ditabung, artinya
sisihkan terlebih dahulu dari pendapatan baru belanjakan untuk kebutuhan, bukan
pemenuhan kebutuhan baru sisanya di tabung. Diharapkan dengan rutinitas menabung,
anggota kelompok dapat menyelesaikan persoalan finansial. Ketiga adalah Rutin Pembukuan, rutinitas ini memberikan pesan
pembelajaran bahwa dalam berkelompok transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berkelompok. Ke-empat adalah Rutin Pinjaman,
rutinitas ini bisa menjadi salah satu solusi dari masalah permodalan didalam
kelompok. Kelima adalah Rutin
Pengembalian, tentunya kelompok yang sehat adalah kelompok yang mampu
menyelesaikan kewajibannya.
Mereka sadar bahwa masalah
ekonomi lah menjadi salah satu permasalahan yang selama ini membelenggu mereka. Melalui beberapa tahapan enam anggota masyarakat
berpenghasilan rendah yang sebelumnya merupakan KSM penerima manfaat kegiatan
pinjaman bergulir UPK LKM di Desa Bukur ini sepakat untuk menerapkan konsep
Panca Sutra, sehingga pada bulan
September Tahun 2017 terbentuklah KSM yang di beri nama "KSM Laris Jaya"
di Desa Bukur Kec. Jiwan Kab. Madiun. Langkah awal yang di lakukan oleh KSM
Laris Jaya adalah duduk bersama menyusun
aturan bersama yang di sepakati KSM dan berdiskusi terkait permasalahan
dan mencari solusi nya. Melalui pendampingan
program KOTAKU perlahan mereka mengenal Konsep Panca Sutra, Dengan penuh
keyakinan dan kesamaan visi, mereka ber komitmen untuk bisa menerapkan konsep
ini di antaranya Adanya Pertemuan,
Tabungan, Pencatatan, Pinjaman dan Pengembalian. Dengan melihat potensi
yang bisa di kembangkan di Desa Bukur, maka kegiatan usaha bersama produktif
yang di sepakati oleh KSM Laris Jaya adalah produksi kripik pisang .
Berawal dari modal awal
sejumlah Rp. 500.000,-/anggota KSM yang di pinjam dari dana perguliran UPK LKM
Barokah Desa Bukur, KSM Laris Jaya memulai usaha produksi nya membuat Kripik
Pisang, Mereka bekerjasama membagi
tugas mulai dari pembuatan kripik
pisang, pengemasan sampai dengan pemasaran hasil produksi. Dengan senyum yang
indah, ibu ibu anggota KSM Laris Jaya
Desa Bukur ber sepakat untuk melaksanakan aturan yang sudah di tentukan salah
satu nya mengadakan pertemuan seminggu sekali. Dengan langkah yang pasti KSM
ini sangat yakin bahwa hasil produkasi bisa di terima di masyarakat. Dari modal
awal Rp. 500.000,-/anggota KSM sampai
dengan saat ini omset bersih produksi dari KSM Laris Jaya mencapai Rp. 2.000.000
per Bulan.
Dalam kegiatannya KSM Laris
Jaya selalu berkoordinasi dengan LKM dan Pendamping KOTAKU, mereka sadar bahwa
bantuan dari pemerintah khususnya dana BLM adalah bukan satu satu nya sumber
pendanaan yang harus di nanti. Banyak cara lain yang bisa di lakukan agar
kegiatan produksi kripik pisang bisa berkembang salah satu nya dengan ber kolaborasi
dengan lembaga keuangan, pemerintah desa dan dinas terkait. Dalam hal ini KSM
Laris jaya telah melaksanakan koordinasi secara intens dengan Kepala Desa Bukur
guna membantu mempromosikan hasil produksi kripik pisang, supaya produk KSM
bisa di kenal oleh masyarakat khususnya di kab madiun . Kepala Desa Bukur
memberikan respon yang positif dan menjadikan hasil produksi kripik pisang
sebagai produk unggulan dari Desa Bukur selain telur asin dan batik lurik.
Kepala Desa juga sangat mendukung kegiatan dari KSM karena bisa meningkatkan
pendapatan khususnya bagi masyarakat Desa Bukur.
Selain koordinasi
dengan Pemerintah Desa langkah yang telah di lakukan oleh KSM Laris Jaya dalam
ber kolaborasi yaitu koordinasi dengan Fasilitator Pendamping KOTAKU agar dapat di
fasilitasi untuk pendaftaran ijin Pangan Industri Rumah Tangga ( PIRT ),
diharapkan dengan adanya ijin PIRT dapat meningkatkan kepercayaan konsumen akan
produk yang higienis tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan kripik
pisang yang saat ini telah di pasarkan sampai ke luar desa Bukur. KSM Laris
Jaya mengharapkan adanya fasilitasi pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil produksi kripik pisang. Dengan lahirnya KSM
yang telah menerapkan konsep panca sutra diharapkan dapat menjadi stimulan lahirnya
KSM unggulan dan mandiri. Kelompok
Swadaya Masyarakat ( KSM ) yang mandiri diharapkan menjadi salah satu solusi dalam
upaya mengurangi jumlah masyarakat ber
penghasilan rendah. Dengan modal komitmen dalam sebuah kelompok, kekompakan,
kebersamaan dan persamaan visi dan misi, KSM Laris Jaya sangat yakin bisa
meraih asa untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan semangat
belajar,berusaha dan ikhtiar.
No comments:
Post a Comment