Artikel
9:44 PM
Wednesday, January 30, 2019
Wednesday, January 23, 2019
Berita
7:24 PM
Semangat Belajar sebagai modal UPK dan Sekretaris LKM
Semangat Belajar sebagai modal UPK dan Sekretaris LKM
Dulur……Belajar menjadi sarana kita memahami suatu ilmu
tidak terkecuali bagi UPK dan Sekretaris LKM dalam memahami baik pedoman maupun
teknis pembukuan. Penguatan berkelanjutan menjadi salah satu solusi dalam
memastikan pemahaman UPK dan sekretaris LKM terkait dengan pedoman dan teknis
pembukuan, penguatan ini dapat dilakukan melalui coaching clinic, pelatihan,
maupun forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM.
Peningkatan kapasitas melalui Coaching Clinic menjadi
menu wajib bagi UPK dan Sekretaris yang di lakukan secara rutin oleh fasilitator
ekonomi, sedang belajar bersama menjadi media yang menarik, karena melalui media
tersebut selain UPK dan Sekretaris LKM mendapatkan penguatan kapasitas dapat juga sebagai
tempat sharing pengalaman UPK dan Sekretaris dalam menyelesaian persoalan di
lapang.
Dulur........Forum Belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM di 14
desa di kecamatan jiwan yang notabanenya adalah lokasi Program Kotaku secara rutin dilaksanakan tiap tanggal 5 di tiap
bulannya. Penguatan kapasitas dan sharing pengalaman dalam menyelesaikan
persoalan lapang menjadi agenda utama. Dalam satu momen pertemuan forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM ada salah satu
UPK menyampaikan bahwa “ Belajar bersama ini sangat bermanfaat selain menjadi
tempat sharing pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan, alternative
solusi selalu kita dapatkan dari sharing pengalaman penyelesaian kemacetan desa
yang lain “.
Semangat belajar UPK dan Sekretaris LKM patut di
acungi jempol dulur.......dengan latar belakang pendidikan yang notabanenya bukan dari bidang akuntansi,
mereka masih menyempatkan waktu untuk belajar pembukuan di sela sela pekerjaan
utama di dalam keluarga. Forum belajar bersama UPK dan Sekretaris LKM di
beberapa kesempatan di hadiri oleh Bapak A. Rofiqi selaku Askot MK Cluster 3
Madiun dan Bu Dwi Susilowati selaku Tim Satker PIP Kabupaten Madiun, selain memberikan penguatan kapasitas mas Ro begitu sapaan akrab beliau
juga memberikan ruang kepada UPK dan Sekretaris LKM untuk sharing pengalaman lapang baik pengalaman keberhasilan maupun permasalahan kegiatan pinjaman bergulir. permasalahan kemacetan pada kegiatan pinjaman bergulir menjadi diskusi yang "seksi" di forum tersebut.
Di akhir acara forum belajar bersama UPK dan
Sekretaris LKM, Mas Ro menyampaikan bahwa “ Keberhasilan Kegiatan pinjaman bergulir di tentukan oleh beberapa hal : pertama, verifikasi kelayakan peminjam di
lakukan dengan benar, kedua, Kelembagaan LKM yang kuat, ketiga, hubungan koordinatif
dengan pemerintah desa berjalan dengan baik, ke empat, masyarakat memahami
dengan baik terkait kegiatan pinjaman bergulir”.
Kesimpulannya, bahwa semangat belajar adalah modal
utama UPK dan Sekretaris LKM dalam memahami pedoman dan teknis pembukuan.
Penguatan kapasitas melalui coaching clinic, forum belajar bersama maupun
pelatihan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Sharing pengalaman keberhasilan dan permasalahan pengelolaan kegiatan pinjaman bergulir menjadi media yang menarik dalam upaya penyelesaian permasalahan kegiatan pinjaman bergulir.
Sekian dulu dulur…..semoga menjadi manfaat dan dapat diterapkan dilapang, salam seduluran dari kami
fasilitator kabupaten madiun
Wednesday, January 16, 2019
Berita
1:00 PM
Rumah Layak Cermin Keluarga Sehat
Rumah Layak Cermin Keluarga Sehat
Dulur...Rumah tak layak huni berdampak besar pada kesehatan tentunya akan berpengaruh besar pula pada segi perekonomian keluarga tersebut. LKM Sejahtera Mandiri Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan Rumah Tidak Layak Huni melalui pendanaan Alokasi Laba Bersih UPK. Pada tahun 2019 ini LKM Sejahtera Mandiri mengalokasikan laba bersih UPK tahun 2018 salah satunya untuk perbaikan kualitas rumah agar menjadi layak huni sebesar Rp. 7.500.000 untuk 2 Unit.
Bu Ramina adalah salah satu penerima manfaat yang bertempat tinggal di RT. 17 Dusun 2, beliau mendapat bantuan untuk perbaikan lantai rumah. setiap harinya bu ramina tidur hanya beralaskan tikar di atas lantai rabat yang jauh dari kata layak, beliau adalah tulang punggung keluarga untuk 2 putrinya yang masih sekolah. pendapatan bu rumini setiap harinya di dapatkan dari menjadi buruh rumah tangga. " terima kasih atas bantuan memperbaiki rumah saya" kata bu ramina kepada KSM dan LKM Sejahtera mandiri. Pak Purwanto adalah penerima manfaat peningkatan kualitas rumah berikutnya yang bertempat tinggal di RT 01 Dusun 1 dengan keseharian beliau menjadi buruh bangunan. pak purwanto mendapat bantuan untuk perbaikan lantai rumah, kondisi lantai yang sangat tidak layak untuk dikatakan menjadi rumah sehat. Dulur.....sampai dengan cerita ini di publish kegiatan peningkatan kualitas rumah agar menjadi layak huni dan sehat masih berjalan.
Alokasi laba bersih UPK LKM Sejahtera Mandiri tahun sebelumnya juga di gunakan untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 3 unit dengan alokasi dana sebesar Rp. 41.622.000 yang menjadi prioritas LKM. salah satu penerima manfaat yaitu Bu Partiyem sempat menyampaikan terima kasih kepada LKM saat dilaksanakan monitoring pembangunan rehab rumah oleh tim korkot cluster 3 madiun. " Matur Nuwun Mas " begitu bu partiyem menyampaikan kepada LKM. upaya upaya penyadaran kepada masyarakat terus dilakukan bahwa memiliki rumah layak huni dan tentunya sehat menjadi sesuatu yang wajib.
Dulur.....bagaimana sih rumah yang dikatakan sehat ? Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 829/Menkes/SK/VII/1999, syarat-syarat kesehatan rumah tinggal di antaranya dapat di lihat dari beberapa aspek :
- Bahan Bangunan
Bahan
bangunan yang digunakan tidak terbuat dari material yang bisa
melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dengan kriteria debu
total tidak melebihi 150 µgm3, asbes bebas tidak lebih dari 0,5
fiber/m3/4 jam, dan timah hitam tidak lebih dari 300 mg/kg. Bahan
bangunan ini juga tidak terbuat dari material yang bisa menjadi tempat
perkembangbiakan organisme-organisme pantogen.
- Komponen dan Penataan Ruangan
Komponen-komponen
rumah wajib memiliki ciri-ciri meliputi lantai bersifat kedap air dan
mudah dibersihkan, dinding di ruang tidur dan ruang keluarga harus
dilengkapi dengan lubang ventilasi agar sirkulasi udara dapat berjalan
lancar, serta dinding di kamar mandi dan tempat cuci wajib bersifat
kedap air dan gampang dibersihkan. Begitu pun dengan langit-langit yang
mesti mudah dibersihkan dan tidak rawan menimbulkan kecelakaan.
Rumah
yang dilengkapi dengan bumbu setinggi 10 meter harus didukung dengan
penangkal petir. Ruangan-ruangan di dalam rumah juga perlu ditata
sedemikian rupa supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Pun demikian
halnya dengan ruangan dapur sebaiknya disertai dengan sarana pembuangan
asap.
- Pencahayaan
Ada
dua macam pencahayaan yang mendukung keberadaan rumah tersebut. Di
antaranya yaitu pencahayaan alami dari sinar matahari dan pencahayaan
buatan dari lampu. Kedua pencahayaan ini harus bisa menerangi seluruh
bagian ruangan dengan minimal intensitas cahaya sekitar 60 lux dan tidak
bersifat menyilaukan mata.
- Kualitas Udara
Ketentuan
kualitas udara di rumah yang baik antara lain suhu berkisar antara
18-30 derajat celsius, kelembaban sekitar 40-70 persen, konsentrasi gas
SO2 kurang dari 0,1 ppm/24 jam, sirkulasi lancar, konsentrasi gas CO
maksimal 100 ppm/8 jam, dan konsentrasi gas formaldehide paling tinggi
120 mg/m3.
- Ventilasi
Ukuran
luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen setidaknya 10
persen dari total luas lantai di masing-masing ruangan.
- Binatang Penular Penyakit
Rumah
yang sehat juga bebas dari binatang penular penyakit yang bersarang di
dalamnya. sebagai tambahan, contoh binatang-binatang tersebut yakni tikus, kecoak, lalat, kelabang, dan lain-lain.
- Air
Air
di dalam rumah harus senantiasa tersedia dengan kapasitas minimal 60
liter/hari/orang. Kualitas air yang bersih ini wajib memenuhi semua
persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
- Sarana Penyimpanan
Rumah yang mempunyai sarana penyimpanan makanan yang aman, bersih, dan higienis.
- Limbah
Limbah
cair yang berasal dari rumah harus dikelola dengan baik supaya tidak
mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari
permukaan tanah. Begitu pula dengan pengelolaan limbah padat wajib
dikerjakan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan bau dan
tidak mencemari lingkungan di sekitarnya.
Kesimpulannya, bahwa Rumah yang layak huni dan sehat menjadi kebutuhan wajib termasuk MBR atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah. LKM Sejahtera Mandiri dengan keterbatasan dana yang saat ini hanya bergantung dari alokasi laba bersih UPK mempunyai komitmen kuat dalam penyelesaian permasalahan rumah tidak layak huni. sekali lagi dampak kegiatan pinjaman bergulir memang sangat terasa selain sebagai jawaban atas persoalan permodalan juga jawaban atas penyelesaian permasalahan kekumuhan melalui alokasi laba bersih UPK di tiap tahunnnya.
Sekian dulu dulur.....semoga menginspirasi dan bisa di terapkan dilokasi pembaca, salam seduluran dari kami tim fasilitator kabupaten madiun.
Tuesday, January 15, 2019
Berita
5:53 PM
Wujudkan Kawasan Asri dan Instagramable
PJP 9 10 wujudkan Kawasan Asri dan Instagramable
Dulur....mewujudkan lingkungan yang asri dan tentunya menarik adalah sesuatu yang di impikan oleh masyarakat RT 09 dan RT 10 Desa Bibrik di Kec. Jiwan Kab. Madiun. bagaimana tidak, dengan penuh kesadaran masyarakat membentuk Paseduluran Jalan Poros 9,10 atau sering di singkat PJP 9 10, PJP 9 10 ini adalah kelompok pemanfaat dan pemelihara kegiatan Pembangunan Jalan Paving dari dana APBD tahun 2018 yang di amanahkan ke LKM Makmur Sentosa Desa Bibrik Kec. Jiwan sebesar 100 juta dengan volume 170 m tentunya di dukung dengan Dana Desa untuk melanjutkan kegiatan pembangunan paving sesuai dengan perencanaan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya konsep Destinasi Wisata Edukasi dan Kuliner di Desa Bibrik.
Kegiatan PJP 9 10 membuat aturan bersama terkait dengan mewujudkan lingkungan yang asri dan menarik di daerahnya selain mengadakan pertemuan mereka juga membuat dana jimpitan sesuai dengan kesepakatan untuk pemeliharaan paving yang telah di bangun dari alokasi dana APBD Tahun 2018. Pot pot bunga yang berkarakter dan tentunya menarik plus instagramable serta taman taman kecil di di samping paving menjadi prioritas untuk mewujudkan lingkungan menjadi asri dan menarik para masyarakat baik didalam desa maupun di luar desa untuk berkunjung. Selain itu potensi yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut adalah edukasi budidaya lele dan budidaya jamur serta sentra kuliner olahannya baik lele maupun jamur.
Inisiasi awal di bentuknya Paseduluran Jalan Poros 9 10 adalah masyarakat setempat dan Bapak Didik di tunjuk sebagai ketua PJP 9 10 yang merupakan warga setempat. Ini adalah langkah awal gerakan sadar lingkungan asri dan menarik dari sekelompok masyarakat dimana diharapkan menjadi Pioneer dan dapat diterapkan di kawasan yang lain di desa bibrik agar konsep Desa sebagai Destinasi Wisata Edukasi dan Kuliner dapat terwujud. Destinasi Wisata Edukasi budidaya Lele dan Jamur dan Sentra Kuliner Olahan lele dan Jamur, serta Ayam Panggang menjadi icon yang melekat pada Desa Bibrik.
Harapan Kolaborasi pendanaan menjadi hal yang wajib untuk di terapkan guna mewujudkan konsep tersebut. sementara pendanaan yang sudah terealiasi tahun 2018 adalah dari Dana APBD tahun 2018 dan Dana Desa. Upaya publikasi Kawasan sudah dilakukan di beberapa media baik cetak maupun televisi.
Kesimpulannya, dampak dari kegiatan pembangunan jalan paving yang di danai dari APBD Tahun Anggaran 2018 selain untuk menunjang pengembangan destinasi wisata edukasi dan kuliner di kawasan budidaya lele juga telah menumbuhkan semangat baru khususnya masyarakat sekitar lokasi kegiatan untuk ikut memelihara dan merawat hasil infrastruktur yang telah di bangun dengan membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Paseduluran Jalan Poros 9 10, serta semangat untuk menjadikan desanya menjadi salah satu tujuan destinasi wisata di kabupaten madiun. Harapan terbesar di saat konsep ini telah terealisasi 100% adalah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa bibrik.
Kesimpulannya, dampak dari kegiatan pembangunan jalan paving yang di danai dari APBD Tahun Anggaran 2018 selain untuk menunjang pengembangan destinasi wisata edukasi dan kuliner di kawasan budidaya lele juga telah menumbuhkan semangat baru khususnya masyarakat sekitar lokasi kegiatan untuk ikut memelihara dan merawat hasil infrastruktur yang telah di bangun dengan membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Paseduluran Jalan Poros 9 10, serta semangat untuk menjadikan desanya menjadi salah satu tujuan destinasi wisata di kabupaten madiun. Harapan terbesar di saat konsep ini telah terealisasi 100% adalah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa bibrik.
Salam Seduluran dari kami untuk PJP 9 10 Desa Bibrik dan LKM Makmur Sentosa serta Pemerintah Desa Bibrik, Semangat wujudkan lingkungan Asri bebas dari " Kumuh " .