Artikel
8:13 PM
Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga Sebagai Modal Awal KSM
Pengelolaan Ekonomi Rumah
Tangga
Sebagai Modal Awal KSM
Sebagai Modal Awal KSM
Dulur, Keberhasilan
KSM mengelola dana pinjaman yang di dapat dari UPK sangat tergantung pada
seberapa jauh KSM mampu mengelola dana tersebut dengan efektif dalam usaha
produktif yang dijalankan. Karena itu, pengelolaan usaha yang efektif akan
sangat menentukan kemampuan KSM dalam pengembalian pinjaman dana bergulir. Berkaitan
dengan itu, diperlukan Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga ( PERT) yang baik
dimasing masing anggota KSM. Melalui PERT akan dapat diterapkan nilai
pembelajaran yang lebih optimal pemanfaatan pinjaman dana bergulir dan di
harapkan pada tahap berikutnya memungkinkan KSM dapat mengakses sumber dana
untuk pengembangan usaha yang lain. Ketika pengelolaan ekonomi rumah tangga
menjadi bagian terpenting, maka kita harus paham dulu, bagaimana sih mengelola ekonomi rumah tangga?
Kita
mulai dulur, Mengelola Ekonomi Rumah Tangga (ERT)
adalah tindakan untuk merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan
mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga khususnya
keuangan agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan secara optimum, memastikan
adanya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi keluarga. Pengelolaan Ekonomi Rumah
Tangga bertujuan untuk mendayagunakan kesadaran, sikap, perilaku dan kemampuan
anggota keluarga serta menggerakan potensi ekonomi keluarga guna memastikan
adanya:
ü Pemenuhan
kebutuhan ekonomi anggota keluarga secara optimum.
ü Stabilitas
kehidupan ekonomi keluarga.
ü Pertumbuhan
ekonomi keluarga
Adapun prinsip pengelolaan
ekonomi rumah tangga adalah adanya upaya untuk meningkatkan pendapatan dan
pengendalian tingkat pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga agar
terdapat surplus secara continue diakumulasikan menjadi kekayaan yang semakin
besar.
Sikap dasar yang
diperlukan :
a. Kesadaran
dan motivasi yang kuat dari semua anggota keluarga untuk mencapai pertumbuhan
dan kehidupan ekonomi yang baik.
b. Menggerakan
seluruh kemampuan dan potensi ekonomi keluarga guna mencapai tingkat pendapatan
yang lebih tinggi.
c. Adanya
keterbukaan, kujujuran, disiplin serta kerja sama semua anggota keluarga.
d. Adanya
pengendalian berupa perencanaan ekonomi rumah tangga dan pelaksanaannya
sehari-hari secara taat dan disiplin.
e. Adanya
susunan prioritas kebutuhan dan alokasi sumber ekonomi keluarga yang didasarkan
atas tingkat kemendesakan kebutuhan dan bukan sekedar keinginan.
Dulur,
dalam mengelola ekonomi rumah tangga, diperlukan unsur-unsur penting, yaitu
sebagai berikut: Pendapatan keluarga, Rencana pengeluaran, Catatan realisasi
pendapatan dan pengeluaran, Pandangan dan sikap yang tepat tentang tabungan,
Musyawarah keluarga (suami istri dan anak-anak).
Pendapatan
keluarga
Tidak mudah menghitung
pendapatan apalagi bagi keluarga yang tidak mempunyai pendapatan yang tetap
seperti misalnya petani. Apalagi pendapatan itu acapkali dalan satuan waktu
panen, berupa hasil pertanian yang harganya berubah-rubah. Dalam hal seperti itu
perhitungannya harus disesuaikan dengan nilai rupiah secara bulanan.
Menghitung pendapatan
keluarga artinya: menjumlah semua penghasilan yang diperoleh oleh semua anggota
keluarga dari berbagai jenis sumber. Kesulitan timbul bilamana tidak semua
anggota keluarga menyetorkan penghasilannya kepada seorang pengelola, biasanya
istri/ibu rumah tangga.
Rencana
pengeluaran
Seorang istri membelanjakan
penghasilan umumnya dengan “naluri“ atau “perhitungan luar kepala“. Praktek
yang dapat terjadi adalah tanpa perhitungan sehingga tekor dan terpaksa diatasi
dengan mencari utangan atau, gali lubang tutup lubang“. Langkah pertama
perencanaan anggaran belanja adalah menyusun berbagai jenis kebutuhan keuarga
dalam urutan prioritas
Pencatatan
dan monitoring
Tidak ada manfaatnya
menyusun rencana kalau tidak secara disiplin dilaksanakan. Disiplin
melaksanakan rencana dan mencatat sama saja dengan memonitor upaya mencapai
tujuan. Berbagai penyimpangan dapat saja terpaksa dilakukan karena keadaan yang
berubah atau rencana yang kurang cocok. Namun kalau terlalu jauh, sama saja
dengan tidak ada rencana. Mencatat dan memonitor dimaksudkan untuk memperoleh
data guna melakukan evaluasi, apakah suatu rencana dapat dilaksanakan; apa
penyimpangannya; berapa jauh; mengapa bisa terjadi ; dan bagaimana
memperbaikinya.
Menabung
Menabung bukanlah semata
perkara penyimpanan uang atau benda ekonomi lain yang dapat disimpan untuk
penggunaan kemudian. Ada dasar sikap dan perilaku manusia dibaliknya. Banyak
orang menganggap, hanya mereka yang memiliki penghasilan besar dapat menabung.
Orang miskin tidak mungkin menabung, karena untuk memenuhi kebutuhan pokok saja
tidak cukup. Pandangan itu terlalu matematis. Disamping itu tidak benar dan
juga menyesatkan karena membelenggu mereka yang miskin tetap berada dalam
kemiskinan secara permanen.
Pandangan yang Keliru Tentang Menabung
Sikap dasar yang salah
bertolak dari anggapan orang menabung dari sisa pendapatan setelah dipergunakan
untuk membiayai berbagai kebutuhan keluarga. Sementara orang tidak dapat
membedakan antara kebutuhan dan keinginan tanpa batas. Akibatnya mereka berpenghasilan
kecil tidak dapat menabung. Dalam kenyataanya mereka yang berpenghasilan yang
cukup besar, tetap tidak dapat menabung, ini disebabkan karena setiap
peningkatan pendapatan akan merangsang timbulnya kebutuhan baru atau
peningkatan kualitas yang sebelumnya tidak dapat dipenuhi. Dengan begitu
kebutuhan akan selalu lebih besar dari pada penghasilan yang diperoleh.
Pandangan yang Benar Tentang Menabung
Sebenarnya menabung yang
merupakan kunci untuk memperbaiki kehidupan ekonomi; lebih merupakan gejala sikap,
perilaku dan disiplin manusia. Menanamkan kebiasaan menabung merupakan upaya
strategis mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu, semestinya menabung menjadi
“sikap dan perilaku” untuk “menyisihkan secara sadar dan terus menerus bagian
dari setiap penerimaan pendapatan”
Dengan begitu pengelolan
pendapatan keluarga akan memiliki dampak pertumbuhan ekonomi yang ditandai
dengan semakin besarnya akumulasi surplus keluarga. Dan orang kecilpun dapat
menabung
Menabung dapat dilihat
dari dua sisi kehidupan keluarga. Satu sisi adalah menyisihkan bagian dari
penerimaan pendapatan, sisi lain adalah penghematan dari setiap sen
pengeluaran. Dengan demikian setiap keluarga dapat menabung dari dua gejala
dasar ekonomi keluarga yaitu “penyisihan dari penerimaan” dan “penghematan dari
pengeluaran”
Musyawarah
keluarga
Sangat jarang keluarga
memiliki tradisi musyawarah, apalagi yang didayagunakan untuk tujuan ekonomi.
Musyawarah keluarga, dilakukan tidak hanya antara suami dan isteri, tetapi juga
anak-anak yang telah dapat mengerti. Bila dalam satu keluarga besar ada orang
tua atau saudara yang menjadi tanggungan, mereka perlu diikut sertakan dalam
musyawarah.
Musyawarah terutama
bertujuan untuk menyusun rencana keuangan keluarga bulan berikutnya dan
mengevaluasi pelaksanaan rencana anggaran bulan sebelumnya, memperbaiki
kesalahan dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan ekonomi
keluarga.
Kesimpulannya, Pemahaman
terkait mengelola Ekonomi Rumah Tangga ( ERT ) oleh setiap anggota KSM menjadi
sesuatu yang mutlak. Diharapkan dengan kemampuan mengelola ekonomi rumah tangga
yang baik, KSM mampu dalam pengembalian pinjaman dana bergulir dan melakukan
pengembangan usaha secara mandiri.
Sekian dulu dulur, semoga dapat menambah wawasan kita bersama. Salam Seduluran dari kami Tim Fasilitator Kabupaten Madiun